BLKI Makassar Cetak Pekerja Mandiri
Lewat pelatihan kerja yang intensif dengan sarana yang memadai, Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Makassar berkeinginan mencetak para tenaga terampil yang mandiri. BLKI Makassar merupakan pusat latihan kerja di kawasan Indonesia timur.
Komisi IX DPR RI berkesempatan mengunjungi balai ini, Selasa (24/2), untuk melihat dari dekat para peserta pelatihan yang sedang merakit berbagai peralatan elektronik hingga otomotif. Tim Kunker Komisi IX DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX Syamsul Bachri meninjau satu per satu ruang pelatihan dan berbincang langsung dengan para peserta pelatihan.
Muhammad Akbar Kepala BLKI Makassar menjelaskan, usai mengikuti program pelatihan kerja, dunia industri banyak menyerap para tenaga terampil dari BLKI yang dipimpinnya. Sebagian lagi malah membuka usaha sendiri seperti perbengkelan dan servis peralatan elektronik. Para instrukturnya berpendidikan S1 dan S2 dari dalam dan luar negeri.
“BLKI Makassar berdiri tahun 1977 dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto. Waktu itu masih bernama Pusat Latihan Tenaga Kerja, hasil dari kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang,” ungkap Akbar. Keberadaan BLKI ini, lanjut Akbar, bisa menekan angka pengangguran yang masih tinggi di Makassar.
Syamsul Bahri yang memimpin delegasi Komisi IX sangat mengapresiasi BLKI tersebut. Ia menilai, sarana gedung dan instrukturnya cukup memadai. “Ini perlu terus ditingkatkan agar lahir para tenaga terampil dan mandiri,” katanya.
Tim Kunker Komisi IX yang turut meninjau BLKI Makassar ini adalah Hamid Noor Yasin (F-PKS), Imam Suroso (F-PDI Perjuangan), Daniel Lumban Tobing (F-PDI Perjuangan), Andi Fauziah Pijiwatie Hatta (F-PG), Djoni Rolindrawan (F-Hanura), dan Ayub Khan (F-PD). (mh) foto: husen/parle/hr